Rabu, 29 Agustus 2012
Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Pestisida Alami yang Ramah Lingkungan
18.54 |
Diposting oleh
Unknown
Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecinta tanaman
untuk mencegah tanamannya dari serangan hama, ternyata membawa dampak
negatif yang cukup besar bagi manusia dan lingkungan. Cukup tingginya
dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis, mendorong berbagai
usaha untuk menekuni pemberdayaan / pemanfaatan pestisida alami sebagai
alternatif pengganti pestisida sintesis.
Salah satu pestisida alami yang
dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Daun pepaya mengandung
bahan aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama
penghisap. Estrak daun pepaya dapat digunakan sebagai pestisida alami
setelah dicampurkan dengan minyak tanah dan detergen. Pestisida alami
dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat
digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat
bulu serta berbagai jenis serangga.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belaakang Masalah
Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecinta tanaman
untuk mencegah tanamannya dari serangan hama, ternyata membawa dampak
negatif yang cukup besar bagi manusia dan lingkungan. Menurut WHO
(Organisasi Kesehatan Dunia) tercatat bahwa di seluruh dunia terjadi
keracunan pestisida antara 44.000 - 2.000.000 orang setiap tahunnya.
Dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis adalah meningkatnya
daya tahan hama terhadap pestisida (resistansi hama itu sendiri),
membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan
penggunaan yang kurang tepat dapat mengakibatkan keracunan bagi manusia
dan ekosistem di lingkungan menjadi tidak stabil / tidak seimbang.
Cukup tingginya dampak negatif
dari penggunaan pestisida sintetis, mendorong berbagai usaha untuk
menekuni pemberdayaan / pemanfaatan pestisida alami sebagai alternatif
pengganti pestisida sintesis. Salah satu pestisida alami yang dapat
digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Selain ramah lingkungan, pestisida
alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam penggunaannya dan
ekonomis. Untuk itu, penulis akan membahas mengenai pemanfaatan ekstrak
daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis angkat, yaitu:
1. Apa kandungan kimia dari daun pepaya (Carica papaya)?
2. Bagaimana cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya)?
3. Apa manfaat ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang dapat penulis ambil dari rumusan masalah tersebut adalah untuk mengetahui:
1. kandungan kimia dari daun pepaya (Carica papaya).
2. cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya).
3. manfaat ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dari artikel
ini adalah untuk menambah wawasan penulis khususnya dan masyarakat pada
umumnya mengenai pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan.
2. METODE PENULISAN
Adapun metode penulisan yang
digunakan oleh penulis adalah metode studi kepustakaan yang berarti
mencari sumber- sumber yang relevan terhadap judul yang penulis angkat
melalui buku-buku dan melalui internet.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kandungan Kimia Daun Pepaya (Carica papaya)
Daun pepaya (Carica papaya)
mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A 18250 SI ,
vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram,
lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi
0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun
pepaya mengandung bahan aktif “Papain”, sehingga efektif untuk
mengendalikan “ulat dan hama penghisap”
3.2 Cara Pembuatan Pestisida Alami dari Daun Pepaya (Carica papaya)
( ilustrasi cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya)
Adapun langkah- langkah pembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu:
1. Mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar).
2. Menumbuk daun pepaya hingga halus.
3. Hasil tumbukan/rajangan
direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan
minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam.
4. Menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.
3.3 Manfaat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Pestisida Alami
Pestisida alami adalah suatu
pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Adapun
beberapa keunggulan dari pestisida alami, antara lain:
- Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).
- Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
- Dapat membunuh hama/ penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb.
- Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam
- Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk dijumpai bahkan tersedia bibit secara gratis (ekonomis).
- Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya.
Pestisida alami merupakan
pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat.
Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama
terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak
terdapat hama yang merusak tanaman). Pestisida
alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain:
dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil,
dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.
4. PENUTUP
4. 1 Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil dan pembahasan tersebut, antara lain:
1. Daun pepaya (Carica papaya)
mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A 18250 SI ,
vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram,
lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi
0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun
pepaya mengandung bahan aktif “Papain”, sehingga efektif untuk
mengendalikan “ulat dan hama penghisap”
2. Adapun langkah- langkah pembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu: mengumpulkan
kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember
besar), menumbuk daun pepaya hingga halus, hasil tumbukan/rajangan
direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan
minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam,
menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan menyemprotkan
larutan hasil saringan ke tanaman.
3. Pestisida alami merupakan
pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat.
Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama
terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak
terdapat hama yang merusak tanaman). Pestisida alami dari ekstrak daun
pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk
mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta
berbagai jenis serangga.
4.2 Saran- Saran
Adapun saran- saran yang dapat penulis berikan, antara lain:
1. Sebaiknya para petani dan
pencinta tanaman menggunakan pestisida alami sebagai pengganti dari
pestisida sintesis yang digunakan agar keseimbangan lingkungan tetap
terjaga.
2. Jangan menggunakan pestisida alami jika tidak ada tanaman yang diserang oleh hama.
Label:
Pestisida
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Daftar Isi
- Bercocok Tanaman (14)
- Mesin Pertanian (1)
- Peralatan Pertanian (4)
- Pestisida (8)
- Pupuk Tanaman (6)
- Teknik Penyemprotan (1)
Blog Archive
-
▼
2012
(35)
-
▼
Agustus
(34)
- Membuat Pestisida alami dari daun tomat
- Cara Mudah Membuat Kompos
- 10 Jenis Buah dan Sayur yang Paling Tercemar Pesti...
- Mesin Pencacah Sampah Organik
- Pembuatan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga
- Teknologi pembuatan bokasi secara praktis
- Cara Pembuatan 1 Ton Bokashi Pupuk Kandang
- Pupuk Organik Urine Sapi
- Pemanfaatan Trichoderma, sp Dengan Pembuatan Kompo...
- Upaya Mengurangi Efek Negatif Pestisida
- Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) se...
- Cara Membuat Pestisida Organik
- Apa Itu Pestisida ?
- Pestisida Nabati
- Jenis-Jenis Pestisida
- Alat Semprot Listrik
- Alat Penyemprot Hama / Pupuk Model Panggul
- Alat Semprot Alat Penyemprot Model Portable
- Alat Semprot Sprayer Model 425
- Budidaya Tanaman Jeruk
- 10 Tips agar penyemprotan tanaman lebih baik
- Budidaya Tanaman Pepaya
- Budidaya Tanaman Kedelai
- Budidaya Tanaman Kacang Tanah
- Budidaya Tanaman Mentimun
- Budidaya Tanaman Kembang Kol
- Budidaya Tanaman Semangka
- Budidaya Tanaman Kol(kubis)
- Budidaya Tanaman Bawang Merah
- Budidaya Tanaman Kakao
- Budidaya Tanaman Cabe Merah
- Budidaya Tanaman Melon
- Budidaya Tanaman Kacang Panjang
- Budidaya Tanaman Tomat
-
▼
Agustus
(34)
0 komentar:
Posting Komentar