Rabu, 29 Agustus 2012
Teknologi pembuatan bokasi secara praktis
19.02 |
Diposting oleh
Unknown
Latar Belakang
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini
banyak dilakukan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas
dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun. Pembangunan
pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik,
tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam tahun 1980-an, Prof Dr.
Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada
praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan
dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan
mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan
bahan organik oleh tanaman. Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu
pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman.
Beberapa pengaruh EM yang menguntungkan dalam pupuk bokashi tersebut adalah sebagai berikut:
- memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman
- memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah
- meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman
- menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
- meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk
Berbicara mengenai masalah penurunan produksi, tentunya bukan saja
menjadi masalah petani atau masyarakat, tetapi juga merupakan masalah
bagi pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan dan
ekonomi rakyat. Hal ini seyogyanya harus menjadi bahan pemikiran bagi
pemerintah daerah dalam mengatasinya secara bijak.
Untuk dapat mengatasi hal tersebut, pada tahun anggaran 2003 ini
Pemda Kabupaten BONE BOLANGO secara khusus mengalokasikan dananya
melalui Proyek Peningkatan Produksi Padi Palawija dan Sayuran. Pada
kegiatan Proyek ini terdapat pertemuan teknis yang berisikan materi
pengaruh penggunaan pupuk bokashi terhadap produksi padi palawija dan
sayuran, dan materi tehnik pembuatan bokashi. Kegiatan ini tentunya
bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan petani dalam masalah
penggunaan pupuk bokasi secara praktis di lapangan.
Manfaat Bokashi
Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian,
khususnya tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah
dan mudah bagi petani. Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan
dapat menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan
pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian.
Penggunaan
pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan
pada pertanian saat ini. Pupuk bokashi adalah pupuk organik (dari bahan
jerami, pupuk kandang, samapah organik, dll) hasil fermentasi dengan
teknologi EM-4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan
pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman.
Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis, bokashi
merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap
dipakai dalam waktu singkat. Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya
murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi, palawija,
sayuran, bunga dan buah dalam peningkatan produksi tanaman.
Bahan dan Cara Pembuatan Bokashi
a.Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang
- Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi :
1.
Pupuk kandang
=
300 kg
2.
Dedak
=
50 kg
3.
Sekam padi
=
150 kg
4.
Gula yang telah dicairkan
=
200 ml
5.
EM-4
=
500 ml
6.
Air secukupnya
- Cara Pembuatannya :
1. Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air
2. Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata
3. Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
4. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar)
5. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
6. Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari
7. Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
8. Kemudian tutp kembali dengan karung goni
9. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
10. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali
11. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik
b. Pembuatan Bokashi Jerami Padi
- Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg bokashi :
1.
Jerami padi yang telah dihaluskan
=
500 kg
2.
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
=
300 kg
3.
Dedak halus
=
100 kg
4.
Sekam/Arang Sekam/Arang Kelapa
=
100 kg
5.
Molase/Gula pasir/merah
=
1 liter/250 gr
6.
EM-4
=
1 liter
7.
Air secukupnya
- Cara Pembuatannya:
Membuat larutan gula dan EM-4
1. Sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter
2. Masukan gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian aduk sampai rata
3. Masukan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi kemudian aduk hingga rata.
Membuat pupuk bokashi
1. Bahan-bahan tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, arang sekam dan dedak) dan aduk sampai merata
2. Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran
bahan organik) secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
3. Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan masih tampak menggumpal
4. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
5. Kemudian ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari
6. Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan
agar suhu tidak melebihi 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan
suhunya dengan cara membolak balik
7. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
8. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
Label:
Pupuk Tanaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Daftar Isi
- Bercocok Tanaman (14)
- Mesin Pertanian (1)
- Peralatan Pertanian (4)
- Pestisida (8)
- Pupuk Tanaman (6)
- Teknik Penyemprotan (1)
Blog Archive
-
▼
2012
(35)
-
▼
Agustus
(34)
- Membuat Pestisida alami dari daun tomat
- Cara Mudah Membuat Kompos
- 10 Jenis Buah dan Sayur yang Paling Tercemar Pesti...
- Mesin Pencacah Sampah Organik
- Pembuatan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga
- Teknologi pembuatan bokasi secara praktis
- Cara Pembuatan 1 Ton Bokashi Pupuk Kandang
- Pupuk Organik Urine Sapi
- Pemanfaatan Trichoderma, sp Dengan Pembuatan Kompo...
- Upaya Mengurangi Efek Negatif Pestisida
- Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) se...
- Cara Membuat Pestisida Organik
- Apa Itu Pestisida ?
- Pestisida Nabati
- Jenis-Jenis Pestisida
- Alat Semprot Listrik
- Alat Penyemprot Hama / Pupuk Model Panggul
- Alat Semprot Alat Penyemprot Model Portable
- Alat Semprot Sprayer Model 425
- Budidaya Tanaman Jeruk
- 10 Tips agar penyemprotan tanaman lebih baik
- Budidaya Tanaman Pepaya
- Budidaya Tanaman Kedelai
- Budidaya Tanaman Kacang Tanah
- Budidaya Tanaman Mentimun
- Budidaya Tanaman Kembang Kol
- Budidaya Tanaman Semangka
- Budidaya Tanaman Kol(kubis)
- Budidaya Tanaman Bawang Merah
- Budidaya Tanaman Kakao
- Budidaya Tanaman Cabe Merah
- Budidaya Tanaman Melon
- Budidaya Tanaman Kacang Panjang
- Budidaya Tanaman Tomat
-
▼
Agustus
(34)
0 komentar:
Posting Komentar