Senin, 13 Agustus 2012
Budidaya Tanaman Tomat
05.31 |
Diposting oleh
Unknown
Tanaman "tomat"
tidak tahan hujan dan sinar matahari terik suhu panas. Jadi sediakanlah
atap rumbia secukupnya sebagai atap payung sebelum hujan dan panas."Tomat" lebih memuaskan hasilnya apabila ditanam di daerah yang kering dan sejuk pegunungan.
PERSEMAIAN BIBIT "TOMAT".
Apabila akan menanam biji-biji "tomat", diperiksa dulu barangkali ada kotoran-kotoran atau biji-biji yang keriput. Biji-biji "tomat" dijemur di sinar matahari sebentar di atas secarik kertas.
Sementara menjemur, disiapkan persemaiannya, berupa tanah bersih yang
sudah diayak dan dicampur dengan pasir bersih pula (separuh separuh)
dalam peti bekas atau kotak. Biji-biji "tomat"
yang sudah kering, kemudian disebar rata, dan ditutup dengan tanah yang
dilewatkan melalui ayakan pula di atasnya. Tidak perlu tebal-tebal asal
tertutup saja. Setelah itu, jangan lupa menekan seluruh permukaan tanah
dengan botol bir supaya biji-biji "tomat"
tadi benar-benar menempel pada gumpalan tanah dan bukannya melayang di
sela-selanya. Tapi botol itu jangan digelindingkan seperti sepur tumbuk.
Tekanlah biasa saja, supaya tidak ada biji-biji yang menempel pada
botol dan ikut menggelinding ke tetangganya.
Supaya dapat menyiram persemaian ini dengan aman, sebaiknya menggunakan
penyemprot obat nyamuk saja, yang sudah diisi dengan air bersih jadi
tidak mengaduk-aduk tanah. Dan untuk melindungi biji-biji "tomat" terhadap serangan
semut, tutuplah seluruhnya dengan kertas koran, sampai saat mereka
berkecambah, namun jangan smpai terlambat membuka tutupnya, supaya tidak
sampai kena cendawan. Apabila kecambah-kecambah itu sudah berdaun, pilihlah yang bagus-bagus saja
untuk dipindah ke dalam pot-pot kecil (satu pot satu tanaman) yang
kemudian diletakkan di tempat yang teduh, supaya dapat menghela napas
sebentar, setelah kaget direnggut dari tempatnya semula tadi. Baru
keesokan harinya, pot-pot itu diletakkan di luar di atas
bedengan-bedengan yang tinggi, untuk menikmati sinar matahari pagi.
Namun semuanya harus dilindungi juga dengan atap rumbia, supaya tidak
terlalu kepanasan, dan supaya tanah dalam pot itu sendiri tidak kering.
Benamkanlah pot-pot itu dalam tanah bedengan sampai sedalam lehernya. Kemudian disiram tiap pagi.
PEMINDAHAN TANAMAN KE TEMPAT PENANAMAN.
Setelah tiga minggu berada dalam pot-pot yang ditanam tadi, pilihlah
sekali lagi individu-individu yang bagus-bagus saja, kemudian dipindah
ke tempat penanaman yang tetap, yaitu bedengan-bedengan yang sudah
digemburkan tanahnya sedalam 60 cm dan dipupuk dengan pupuk kandang
kering yang sudah dingin sebanyak 1/4 blek minyak tanah per M2.
Jarak tanamnya harus 50 X 60 - 75 cm. Namun apabila halamannya terbatas boleh juga menanam jarak antara batang "tomat" yang satu dengan yanglain tetap harus 50 cm.
Untuk menjaga supaya waktu dipindahkan tidak rusak, ketok-ketoklah pot
itu dulu sambil memutar-mutar, sehingga gumpalan tanah yang meliputi
akar-akar terlepas dari dinding pot. Kemudian sambil menahan tanah di
sekitar batang "tomat"
dengan tangan sendiri (jangan menyentuh barang itu). Jungkir
balik-kanlah pot itu dan ketroklah pantatnya dengan tangan kanan. Hal
ini supaya mudah untuk mengeluarkan tanaman berikut gumpalan tanah yang
meliputi akar-akarnya tadi.
PEMELIHARAAN TANAMAN "TOMAT".
Supaya mendapat hasil yang memuaskan, tanaman "tomat" tumbuhnya harus teratur. Tanaman "tomat"
harus dirambatkan ke tambang kambing yang panjang dikaitkan kepada
para-para setinggi paling sedikit 1 1/2 M. Ujung tambang yang berada di
bawah diikatkan pada sebatang kayu pendek yang ditancapkan dalam tanah,
di dekat batang "tomat".
Batang yang dirambatkan ke atas ini harus bebas dari cabang-cabang,
begitu ada cabang terbentuk, harus segera dipotong, kecuali cabang yang
paling atas. Cabang-cabang bawah yang dipotong ini akan mencoba
menumbuhkan cabang-cabang baru lagi nantinya, di ketiak-ketiak daun.
Namun semuanya harus dipotong lagi, kelak.... dengan hanya meninggalkan
sisa sepanjang beberapa cm saja, yang masih mengandung satu helai daun.
Setelah batang itu sendiri
setinggi 1 - 1 1/4 meter, potonglah pucuknya, yaitu diatas dompolan
bunga yang ke lima atau ke enam (dihitung dari bawah). Pertumbuhannya
lantas diteruskan oleh cabang yang paling atas tadi. Dengan begitu kita
hanya akan mendapat lima sampai enam dompolan buah saja per batang,
namun buah-buahnya akan tumbuh leluasa besarnya. Untuk mendapat jumlah "tomat"
yang banyak, perbanyak saja jumlah batang-batang yang ditanam. Hal ini
supaya ruangan di sekitar batang itu akan bebas leluasa menerima sinar
matahari dan hawa segar secukupnya, sedang buah-buah "tomat" tidak akan ada yang kotor kena tanah.
Tugas berikutnya adalah memotongi semua pencoleng kuncup yang timbul di
ketiak-ketiak daun. Begitu pada kuncup yang mau tumbuh, ambil saja
dengan ibu jari dan jari telunjuk. Dengan demikian dapat diharapkan
bahwa semua sari-sari makanan dan hasil asimilasi daun "tomat" akan digunakan juga dengan cukup, untuk membesarkan buah-buahnya.
Namun apabila sudah tumbuh sebesar kelereng, buah-buah inipun harus
ditertibkan. Dalam satu kelompok dompolan hanya boleh ada paling banyak
lima buah saja. Apabila dibiarkan lebih dari itu, tumbuhnya akan
berdesak-desakan, sehingga nanti buahnya tidak sama rata besarnya. Lebih
baik, dipilih saja, yang bagus-bagus dibiarkan, dan yang kerdil jelek
dipetik secepatnya.
Pada saat menunggu buah "tomat" masak, "tomat-tomat" tadi tidak boleh kena hujan..... Lindungilah "tomat" anda dengan atap rumbia yang diletakkan miring di atas para-para tempat mengikatkan tambang rambatan tadi. Air hujan yang menempel pada buah-buah "tomat" , apabila tidak segera dibersihkan..... dapat mengakibatkan buah "tomat"
tersebut tidak dapat licin halus. Atap pelindung harus diambil kembali
dan disimpan baik-baik. Apabila cuaca sudah bagus lagi, untuk
dipergunakan menutup lagi apabila matahari panas terik udaranya, setelah
pukul 10.00 pagi.
Untuk memperoleh bibit sendiri yang bagus nantinya, tandailah
pohon-pohon yang paling bagus menghasilkan buah, besar-besar rata-rata,
manis-manis. Buah-buah yang bagus-bagus tadi disisihkan dan jangan
dimakan, tapi diambil biji-bijinya, yang setelah dikeringkan disimpan
dalam botol-botol bersih yang tertutup rapi. Tiap kali menanam (dan
panen), sebaiknya meneliti..... Batang-batang "tomat"
yang mana yang paling bagus untuk diambil bibitnya. Dengan demikian
anda menyeleksi sendiri sehingga apabila akan menanam lagi sudah
memiliki bibit unggul sendiri.
Apabila buah-buah sudah besar, maka daun-daun
paling ujung pada tiap-tiap cabang yang dibiarkan pendek tempo hari,
harus dipotong juga, bersama-sama dengan semua kuncup yang muncul pada
pangkal tangkai dapat didorong lebih cepat lagi masaknya, sehingga cepat
pula berubah warna dari hijau ke jingga.
Disamping hal-hal tadi, jangan lupa pula menggemburkan tanah dan menyiangi rumput-rumputan yang tumbuh. "Tomat-tomat"
peka sekali terhadap gangguan rumput. Apabila tanah bersih, gembur dan
subur, maka dalam waktu tiga bulan saja, sudah dapat memungut hasil yang
besar-besar memuaskan.
WAKTU MEMANEN BUAH "TOMAT".
Apabila memetik buah, jangan menunggu sampai berwarna merah betul-betul,
sebab buah yang dipetik sesudah merah semuanya akan meledak kalau
disimpan lebih lanjut. Sebaliknya kalau memetik sudah berwarna kuning
jingga sebagian saja kalau disimpan akan masak sendiri, walaupun di luar
batang. Namun jangan sampai memetik buah "tomat" yang masih hijau, karena tidak mungkin bisa masak, tapi malah akan busuk.
Apabila anda memetik buah "tomat" tepat
pada waktunya, dan tidak terburu-buru atau terlalu lama menunggu
sampai merah rata, maka tanaman itu lantas dapat berbuah lagi yang masih
terbelakang tumbuhnya. Lumayan untuk menambah produksi......
Selamat mencoba bercocok tanam "tomat"......
Semoga anda sukses.......
Label:
Bercocok Tanaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Daftar Isi
- Bercocok Tanaman (14)
- Mesin Pertanian (1)
- Peralatan Pertanian (4)
- Pestisida (8)
- Pupuk Tanaman (6)
- Teknik Penyemprotan (1)
Blog Archive
-
▼
2012
(35)
-
▼
Agustus
(34)
- Membuat Pestisida alami dari daun tomat
- Cara Mudah Membuat Kompos
- 10 Jenis Buah dan Sayur yang Paling Tercemar Pesti...
- Mesin Pencacah Sampah Organik
- Pembuatan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga
- Teknologi pembuatan bokasi secara praktis
- Cara Pembuatan 1 Ton Bokashi Pupuk Kandang
- Pupuk Organik Urine Sapi
- Pemanfaatan Trichoderma, sp Dengan Pembuatan Kompo...
- Upaya Mengurangi Efek Negatif Pestisida
- Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) se...
- Cara Membuat Pestisida Organik
- Apa Itu Pestisida ?
- Pestisida Nabati
- Jenis-Jenis Pestisida
- Alat Semprot Listrik
- Alat Penyemprot Hama / Pupuk Model Panggul
- Alat Semprot Alat Penyemprot Model Portable
- Alat Semprot Sprayer Model 425
- Budidaya Tanaman Jeruk
- 10 Tips agar penyemprotan tanaman lebih baik
- Budidaya Tanaman Pepaya
- Budidaya Tanaman Kedelai
- Budidaya Tanaman Kacang Tanah
- Budidaya Tanaman Mentimun
- Budidaya Tanaman Kembang Kol
- Budidaya Tanaman Semangka
- Budidaya Tanaman Kol(kubis)
- Budidaya Tanaman Bawang Merah
- Budidaya Tanaman Kakao
- Budidaya Tanaman Cabe Merah
- Budidaya Tanaman Melon
- Budidaya Tanaman Kacang Panjang
- Budidaya Tanaman Tomat
-
▼
Agustus
(34)
0 komentar:
Posting Komentar